Terlebih ketika
aku naik kelas 6 SD dan mendapatkan peringkat 3 disemester 1 dan 2 serta
mendapatkan penghargaan karena aku berhasil mendapatkan peringkat 3
tersebut.
Saat aku kelas 6 SD, mereka menekanku, memojokkanku dan bahkan
mengancamku
untuk mendapatkan jawaban. Sampai-sampai bukuku dilempar kesana-kemari,
sampulnya rusak dan robek, gara-gara mereka ingin mendapatkan jawaban
dariku. Ada
satu kejadian yang paling kuingat pada saat aku duduk dikelas 6 SD
yaitu, pada saat pelajaran ips, ada sesi tanya jawab. Nah, hari pertama
tanya jawab, aku merasa bahwa telah berhasil menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guruku. Ada teman yang berkata bahwa," Riski tidak
berhasil menjawab satu soal pun pak !, namun temanku yang lain berkata, "
Sepertinya tadi Riski jawab kok ".
Namun aku mendapatkan hukuman berupa
cubitan oleh guruku, karena aku tidak berhasil menjawab satu soal pun.
Padahal aku merasa telah menjawab pertanyaannya dengan benar. Semenjak
saat itu, aku bertekad untuk belajar dan mempersiapkan diri untuk sesi
tanya jawab ke-2 yang akan diadakan minggu depannya. Hari yang ditunggu
pun tiba, saatnya untuk tanya jawab. Tanya jawab bergilir dari barisan
depan sampai belakang, begitu seterusnya hingga bahan soal yang
diberikan oleh guruku habis. Aku terus bersemangat, bagi yang tidak bisa
menjawab maka harus berdiri dan yang bisa menjawab duduk. Soal demi
soal terus berlalu, aku berusaha untuk menjawab dengan benar, agar tidak
dihukum.
Saat penghitungan skor benar dan salahnya jawaban pun tiba,
banyak yang tidak bisa menjawab mulai dari belasan bahkan mungkin
puluhan soal, dan hasil yang kuperoleh adalah aku berhasil mendapatkan
skor yang bagus. Aku hanya tidak dapat menjawab 3 soal dengan benar. Ada
keringanan/bonus dari guruku, yaitu 3 soal namun harus masuk kolong
deretan meja sebanyak 3 kali. Setelah 3 kali, aku duduk, dan aku menjadi
siswa yang pertama duduk. Lalu, aku duduk dengan santai melihat
teman-temanku dihukum. Hukumannya, kalau tidak salah, yaitu satu soal
salah, satu cubitan. Aku bersyukur kepada Allah SWT karena dengan
karunia-Nya, aku bisa melewati tanya jawab tersebut dengan baik.
Semester 1 pun berlalu, saatnya pembagian raport. Aku terkejut, ibuku
pulang dan memberitahu kepadaku, bahwa aku mendapatkan peringkat 1. Aku
masih tak percaya, aku berhasil menggeser pemegang peringkat 1
sebelumnya yang merupakan juara bertahan. Aku langsung kesekolah, dan
bertanya kepada guruku. Dan memang benar bahwa aku mendapatkan peringkat
1. Bersambung......
wow,. keren abis ceritanya,..
BalasHapuslanjutin lagi ceritanya ya,..
blognya juga keren banget,..