Kamis, 12 April 2012

Kisah Hidupku.... Part 1

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Saya akan menceritakan sebuah kisah nyata tentang perjalanan hidupku. Mohon dibaca ya,...

Aku lahir di Balikpapan, 25 tahun yang lalu.

           Aku lahir dengan berat 2,4 kg dan panjang 49 cm. Aku mulai masuk TK umur 3 tahun, umur 5,5 tahun aku lulus dari TK. Karena umurku terlalu muda, banyak SD yang menolakku, ibuku tak punya uang untuk menambah biaya masuk karena umurku yang terlalu muda. Jadi, ibuku menitipkanku di SD, dengan syarat jika tak bisa mengikuti pelajaran maka aku dikeluarkan, Para orang tua murid mengejekku, menghinaku dan mencaciku. Yang tak bisa menulislah, tak bisa membacalah dan sebagainya. Aku sangat sedih tapi aku mencoba untuk bertahan, karena mengingat orang tuaku yang telah bersusah payah menyekolahkanku. Aku terus berusaha dan giat belajar untuk dapat bertahan disekolah itu. Saat penerimaan rapot kelas 1, hasilnya mengejutkan, mengingat statusku yang hanya menitip. Aku mendapat peringkat 10 di triwulan 1, peringkat 12 ditriwulan 2, dan peringkat 13 ditriwulan 3.

          Karena badanku yang kecil dan sering sakit-sakitan, aku tak bisa banyak berolah raga, mudah capek dan memeras tenaga. Aku sering dikucilkan, diejek, bahkan ditindas oleh teman-teman yang lainnya, terutama teman laki-laki. Namun aku tetap berusaha untuk maju dan menjadi orang yang sukses. Akhirnya kelas 3 aku mendapatkan peringkat 3 disemester 1 dan peringkat 4 disemester 2. Aku selalu giat belajar dan belajar. Namun aku tertimpa musibah, saat aku duduk dikelas 4 SD. Aku tersandung dan tertusuk ulin (suban) dikaki kiriku saat maghrib didepan sebuah toko dekat rumahku. Menyebabkan lubang yang cukup besar, aku dioperasi dan tidak boleh makan daging dan sejenisnya selama 6 bulan. Sehingga aku hanya makan nasi dengan lauk sambal goreng kentang dan kerupuk kentang. Ibuku selalu setia menemaniku dan merawatku saat aku sakit. Aku pun naik kekelas 5 SD dengan hasil peringkat 5 disemester 1 dan peringkat 4 disemester 2. Saat aku kelas 5 SD, aku mulai diperhitungkan, karena nilaiku yang bagus. Teman-temanku mulai meminta jawaban kepadaku. Namun saat-saat itulah yang tidak mengenakkan bagiku. Bersambung.....